Kursor

Minggu, 02 Maret 2014

Memprediksi Tinggi Tubuh Anak


Beberapa diantara kita mungkin bertanya-tanya, seberapa tinggikah tubuh kita nanti setelah dewasa? Tinggi tubuh seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tinggi dan pola pertumbuhan yang dipengaruhi dari faktor genetik, hormonal, penyakit penyerta, serta nutrisi. Tinggi kita dapat diprediksi. Selama kita dalam masa pertumbuhan kita juga dapat mengontrol pertumbuhan saat berkonsultasi dengan dokter. Data tinggi badan orangtua dapat menjadi faktor untuk memprediksi tinggi tubuh seorang anak.
Prediksi tinggi seseorang dapat dihitung dengan formula rumus sebagai berikut:

Anak perempuan: ((tinggi ayah-13) + tinggi ibu)/2 ±8,5 cm.

Anak laki-laki : ((tinggi ibu+13) + tinggi ayah)/2 ±8,5 cm.



Pencapaian tinggi seorang anak perempuan akan bermula saat berusia 9 tahun dan mencapai puncaknya saat berusia 12 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki akan bermula saat berusia 11 tahun dan mencapai puncaknya sampai usia 15 tahun. Anak perempuan dan laki-laki akan berhenti bertumbuh tinggi saat masa pubertas berakhir.
Dalam pertumbuhan tulang tentunya beberapa faktor akan berperan antara lain faktor genetik, faktor hormonal, serta penyakit atau gangguan lain. Seperti faktor hormonal yang mempengaruhi pertumbuhan tulang antara lain hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.
Cara untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan kita adalah tetap mengkonsumsi nutrisi yang baik, berolahraga, serta istirahat yang cukup. Sebenarnya tidak semua suplemen dibutuhkan oleh anak apabila nutrisi yang dikonsumsi sudah mencukupi. Bila dari awal masa proses pertumbuhan, nutrisi seperti kalsium tetap terjaga maka massa tulang pun juga dapat mencapai pertumbuhan maksimal. Beberapa faktor dapat menghambat pertumbuhan tinggi seorang anak antara lain faktor famili (keluarga), pertumbuhan janin terganggu, defisiensi hormon pertumbuhan, ataupun penyebab lain yang tidak diketahui penyebabnya. Adanya faktor genetik ditunjang dengan perawakan pendek keturunan pada orang tua atau anggota keluarga lain seperti paman/bibi atau kakek/nenek. Hal lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak adalah berat badan lahir yang tidak sesuai dengan masa kehamilan atau pertumbuhan janin terhambat. Maka diperlukan pemantauan intensif yang cukup untuk mencapai kejar tumbuh.
Penyakit kronis seperti adanya penyakit keturunan seperti jantung, paru-paru atau kelainan darah juga mempengaruhi tinggi badan si anak terganggu. Hal ini berhubungan dengan penurunan masukan kalori dan tidak seimbangnya dengan keperluan energi. Maka, tinggi tubuh seseorang sebenarnya sudah dipengaruhi sejak awal mula proses kehamilan serta dipengaruhi dengan faktor genetik. Selama masa pertumbuhan seorang anak, faktor seperti nutrisi dan penyakit penyerta turut andil dalam pencapaian pertumbuhan seorang anak.

0 komentar:

Posting Komentar