Mengingat tahun-tahun belakangan ini, dunia dikejutkan
dengan kenyataan bahwa suhu rata-rata Bumi telah naik 50C hanya dalam waktu
sekitar 670 tahun. Padahal sebelumnya, perubahan suhu sebanyak itu terjadi
dalam waktu 10.000 tahun.
Penyebabnya, tak lain dari peningkatan jumlah gas
karbon dioksida yang melingkupi Bumi. Hal itu dibarengi dengan drastisnya
penurunan jumlah tanaman yang sebetulnya mampu menyerap gas karbon dioksida.
Meningkatnya suhu rata-rata di Bumi tidak hanya membuat Bumi
bertambah panas. Cuaca dan iklim ikut berubah. Ekosistem tumbuhan dan binatang
pun ikut berubah. Segala perubahan ini, tentu menuntut penyesuaian diri yang
tidak mudah. Dan meski tidak mudah, manusia di Bumi harus menyesuaikan diri.
Penyesuaian diri yang dilakukan manusia tidak hanya melulu
menghadapi segala akibat pemanasan global. Penyesuaian diri itu juga termasuk
meliputi usaha keras untuk menahan laju pemanasan global. Karena jika tidak, dampak
yang lebih dahsyat akan menimpa Bumi dalam waktu tak lama lagi.
Untuk itu sangat penting bagi manusia untuk mengubah gaya
hidupnya. Di saat sekarang, gaya hidup bersahabat dengan alam amatlah
dibutuhkan. Karena melalui gaya hidup bersahabat dengan alam, maka Bumi bisa
kita selamatkan.
Gaya hidup bersahabat dengan alam tidak hanya perlu dimiliki
oleh orang dewasa. Bahkan amat baik jika sedari kecil anak-anak sudah memiliki
gaya hidup bersahabat dengan alam. Kebiasaan untuk bersahabat dengan lingkungan
dan alam juga bisa dilakukan lewat hal-hal kecil dan mudah. Itu sebabnya,
sedari kecil anak-anak juga bisa berperan untuk menyelamatkan Bumi.
Melalui tulisan ini saya ingin menggugah masyarakat,
terutama anak-anak, bahwa masih ada harapan di masa depan untuk memberikan Bumi
yang lebih baik bagi generasi berikut. Caranya, tentu saja dengan mulai dari
sekarang menghentikan atau mengurangi segala perbuatan yang menambah cepatnya
pertambahan gas karbon dan menumbuhkan gaya hidup bersahabat dengan alam
0 komentar:
Posting Komentar