Kursor

Rabu, 26 Februari 2014

Wedangan Hik



Bila anda warga kota Solo Jawa Tengah, mungkin tak asing lagi ketika jalan-jalan di waktu malam. Kalau kebetulan lapar lalu mampir jajan di Angkringan atau yang berarti duduk santai (metangkring ;jawa), sebuah gerobak dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Angkringan atau Wedangan Hik ini biasanya terdapat di setiap pinggir ruas jalan di kota Solo dan kota Yogyakarta. Sedangkan di Solo, warung ini dikenal sebagai warung wedangan HIK (Hidangan Istimewa ala Kampung) atau wedangan. Gerobak angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 s/d 15 orang pembeli. Tapi warung Hik yang ini lebih unik. Warung wedangan Hik Gaul Pak Lanjar. Terletak di kampoeng batik Laweyan, tepatnya di depan masjid Khirmani . Puluhan jenis makanan dihidangkan di warung hik ini. Mulai dari sego kucing, sego goreng, bakmi mihun, beraneka sayur, seperti nasi sayur tumpang, terik, opor ceker, dan garangasem jamur. Ada juga beraneka camilan, diantaranya jadah bakar, blanggreng, pisang goreng, pisang godok, dan masih banyak lagi. Istimewanya, warung wedangan milik pak Lanjar ini adalah kejenakaan penjualnya. Pak Lanjar adalah orang yang jenaka dan suka guyonan. Sambil menikmati hidangan, pengunjung disuguhkan dengan candanya, dihasilkan dari kata-kata lucu yang dilontarkan Pak Lanjar. Seperti aneka santapan dan hidangan gocing, gogor. Ada satu hal lagi yang dikangeni oleh pelanggan warung yang berada di Kampoeng Batik Laweyan ini, yaitu minuman yang dinamai OBH. Kesannya seperti Obat Batuk Hitam, padahal, sebenarnya minuman ini merupakan seduhan teh, jeruk nipis, jahe dan gula batu. OBH, artinya Obat Begadang ala Hik. Aroma jahe dan jeruk nipisnya begitu terasa di tenggorokan. Rasa manis gula batunya makin menambah nikmat minuman nasgitel yang per gelasnya hanya dibanderol Rp 2.500. Cukup murah, bukan? Akrabnya suasana dalam angkringan, membuat orang betah berlama-lama di tempat ini. Warung Hik Gaul Pak Lanjar ini ternyata menjadi klangenan banyak orang yang pernah mencicipi masakannya, karena enak dan murah meriahnya. Bahkan tak sedikit warga dari luar kampung yang datang hanya untuk menikmati hidangan dan suasana malam yang bersahabat di warung ini. Di warung hik ini bisa berdiskusi politik, hukum, gosip artis, dsb. Asal saja jangan menyangkut SARA...

Foto: ilustrasi

0 komentar:

Posting Komentar